Senyawa
hidrokarbon dapat membentuk isomer (berasal dari bahasa Yunani: iso yang berarti sama, dan meros yang berarti
bagian). Artinya, senyawa yang memiliki rumus molekul yang sama (jumlah atom
sama), tetapi struktur molekulnya berbeda.
(N Sutresna dan Astri Putri Perdana, 2014: 30)
(N Sutresna dan Astri Putri Perdana, 2014: 30)
Terdapat empat
jenis isomer senyawa hidrokarbon, yaitu sebagai berikut :
1. Isomer struktur
2. Isomer geometri adalah senyawa dengan rumus molekul, gugus fungsional dan posisi gugus fungsional sama, namun bentuk geometri (struktur ruang) berbeda. Isomer geometri terdiri atas isomer cis-trans dan isomer optik. (N Sutresna dan Astri Putri Perdana, 2014: 30)
1. Isomer struktur
a. Isomer rangka adalah senyawa dengan rumus molekul sama, namun
rangka (bentuk) atom karbon berbeda.
b. Isomer posisi adalah senyawa dengan rumus molekul dan
gugus fungsional sama, namun memiliki posisi gugus fungsional berbeda. Isomer
rangka dan isomer posisi sering juga disebut isomer struktur.(N Sutresna dan Astri Putri Perdana, 2014: 30)
1) isomer posisi dimana perubahan posisi dialami oleh ikatan rangkap.
2) isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh rantai cabang. (Arifatun Anifah Setyawati, 2009: 150)
c. Isomer fungsional adalah senyawa dengan rumus molekul sama, namun jenis gugus fungsional berbeda.
1) isomer posisi dimana perubahan posisi dialami oleh ikatan rangkap.
2) isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh rantai cabang. (Arifatun Anifah Setyawati, 2009: 150)
c. Isomer fungsional adalah senyawa dengan rumus molekul sama, namun jenis gugus fungsional berbeda.
2. Isomer geometri adalah senyawa dengan rumus molekul, gugus fungsional dan posisi gugus fungsional sama, namun bentuk geometri (struktur ruang) berbeda. Isomer geometri terdiri atas isomer cis-trans dan isomer optik. (N Sutresna dan Astri Putri Perdana, 2014: 30)
Senyawa alkana hanya memiliki isomer rangka karena
golongan alkana tidak memiliki gugus fungsional. Golongan alkena memiliki semua
jenis isomer. Adapun golongan alkuna memilki isomer rangka, fungsional, dan
posisi. Setiap senyawa yang berisomer memiliki sifat-sifat (fisik dan kimia)
yang berbeda. (N Sutresna dan Astri Putri Perdana, 2014: 30)
1. Keisomeran alkana
Keisomeran pada alkana tergolong keisomeran
struktur, didasarkan pada cara atom-atom saling berikatan. Keisomeran dapat
terjadi karena perbedaan kerangka (rantai induk) atau perbedaan posisi
cabang-cabangnya. Perhatikanlah kembali keisomeran pada butana dan pentana yang
telah disebutkan sebelumnya. Semakin panjang rantai karbon, semakin banyak pula
kemungkinan isomernya. Pertambahan jumlah isomer ini tidak ada aturannya.
Selain itu, juga perlu disebutkan bahwa tidaklah berarti semua kemungkinan
isomer itu ada pada kenyataannya. Sebagai contoh, ada 18 kemungkinan isomer
dari C8H18, tetapi tidak berarti ada 18 kemungkinan
isomer dari C8H18 dialam. Satu cara sistematis untuk
mencari jumlah kemungkinan isomer alkana adalah sebagai berikut. Sebagai contoh
kita pilih C6H14.
b. Kemudian, kurangi rantai induknya dengan
satu atom karbon dan jadikan cabang. Tempatkan cabang itu mulai dari atom
karbon nomor 2, kemudian ke nomor 3, dan seterusnya hingga semua kemungkinan
habis. Untuk C6H14, hanya ada dua kemungkinan berikut.
Sebagaimana Anda lihat, cabang metil tidak dapat
ditempatkan pada atom karbon nomor 4 karena akan sama saja dengan penempatan di
nomor 2.
c. Selanjutnya, kurangi lagi rantai
induknya. Kini dua atom karbon dijadikan cabang, yaitu sebagai dimetil atau
etil. Sebagai contoh, isomer dengan dua cabang metil ada dua kemungkinan
sebagai berikut. (Aas Saidah dan Michael Purba, 2014: 26-27)
Isomer dengan
cabang etil untuk C6H14 tidak dimungkinkan, karena :
3-metilpentana
sudah ada sebelumnya. Jadi C6H14 mempunyai 5 isomer.
2. Keisomeran pada alkena
Keisomeran pada alkena dapat berupa keisomeran
struktur dan keisomeran ruang.
a. Keisomeran struktur
- Isomer Rangka
Keisomeran struktur pada alkena dapat terjadi karena perbedaan posisi ikatan rangkap, posisi cabang, atau perbedaan kerangka atom karbon. Keisomeran mulai ditemukan pada butena yang mempunyai tiga isomer struktur sebagai berikut.
Antara
1-butena dan 2-butena berbeda dalam hal posisi ikatan rangkap; antara 1-butena
dan 2-metilpropena berbeda dalam hal kerangka atom karbon.
- Isomer Posisi
Alkena dengan 5 atom karbon, C5H10, mempunyai 5 isomer struktur sebagai berikut . (Aas Saidah dan Michael Purba, 2014: 27-28)
b. Keisomeran geometri
Keisomeran geometri adalah keisomeran karena
perbedaan penempatan gugus-gugus disekitar ikatan rangkap. Contohnya adalah
keisomeran pada 2-butena. Dikenal dua jenis 2-butena, yaitu cis-2-butena (t.d = 4°C) dan trans-2-butena (t.d = 1°C). Keduanya
mempunyai struktur yang sama, tetapi berbeda konfigurasi (orientasi gugus-gugus
dalam ruang). Pada cis-2-butena,
kedua gugus metil terletak pada sisi yang sama dari ikatan rangkap. Sebaliknya
pada trans-2-butena, kedua gugus
metil itu berseberangan.
Keisomeran
geometri terjadi karena kekakuan ikatan rangkap. Atom karbon yang berikatan
rangkap tidak dapat berputar satu terhadap yang lainnya. Oleh karena itu,
posisi gugus-gugus yang terikat pada atom karbon yang berikatan rangkap tidak
dapat berubah tanpa memutuskan ikatan. Jika gugus sejenis terletak pada sisi
yang sama dari ikatan rangkap disebut bentuk cis, sebaliknya jika gugus yang sama terletak berseberangan disebut
bentuk trans. Perhatikan kedua bentuk
isomer 2-butena diatas.
Perlu disebutkan bahwa tidak semua senyawa yang
berikatan karbon-karbon rangkap (C=C) mempunyai keisomeran geometri. Kedua atom
karbon yang berikatan rangkap itu harus mengikat dua gugus yang berbeda. Dengan
demikian, jika gugus-gugus yang terikat pada satu atom karbon dipertukarkan
tempatnya, bentuknya menjadi berbeda. (Aas Saidah dan Michael Purba, 2014: 28-29)
Contoh 1 :
Senyawa
mempunyai keisomeran geometri, karena kedua
atom yang berikatan rangkap mengikat gugus-gugus yang berbeda. Jika gugus-gugus
yang terikat pada atom karbon nomor 2 dipertukarkan tempatnya, terjadi
perubahan bentuk dari cis menjadi trans.
Contoh 2 :
Senyawa
tidak mempunyai keisomeran geometri, karena
atom karbon 1 mengikat dua gugus yang sama A. Jika letak gugus-gugus yang
terikat pada atom C nomor 2 dipertukarkan, bentuk yang dihasilkan sama saja.
Kedua bentuk tersebut tidak dapat
dikatakan cis, tidak juga trans. (Aas Saidah dan Michael Purba, 2014: 28-29)
3. Keisomeran pada alkuna
3. Keisomeran pada alkuna
Keisomeran pada alkuna tergolong keisomeran kerangka
dan keisomeran posisi. Pada alkuna, tidak terdapat keisomeran geometri.
Keisomeran mulai terdapat pada butuna yang mempunyai 2 isomer. (Aas Saidah dan Michael Purba, 2014: 30)
- Isomer Posisi
- Isomer Rangka
Amati video berikut ini !!!
0 komentar:
Posting Komentar
masukan komentar anda