Selasa, 24 Juli 2018

Pembelajaran 4

0 komentar





     

    D.   SIFAT-SIFAT FISIS HIDROKARBON
         Sifat fisis hidrokarbon mencakup keadaan fisik zat, seperti wujud, titik leleh dan titik didih, warna, aroma, dan kekentalan. Adapun pembahasan tentang sifat fisis senyawa hidrokarbon adalah sebagai berikut.

1.      Titik cair dan titik didih
      Titik leleh, titik didih, dan massa jenis alkana, alkena, dan alkuna meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah atom karbon dalam molekul. Pada suhu kamar (25°C), C1-C4 berwujud gas, suku-suku berikutnya berwujud cair, sedangkan suku-suku tinggi (mulai dari C18H38) berwujud padat.
     Diantara senyawa-senyawa yang berisomer, ternyata isomer bercabang mempunyai titik leleh dan titik didih yang lebih rendah. (Aas Saidah dan Michael Purba, 2014 : 30)

Tabel 1.7 data titik leleh dan titik didih beberapa isomer senyawa.
   
2.      Kelarutan dalam air
        Semua hidrokarbon sukar larut dalam air. Senyawa-senyawa tersebut lebih mudah larut dalam pelarut yang nonpolar seperti tetraklorometana (CCl4).
        Karena non polar, alkana larut dalam pelarut non polar atau sedikit polar seperti misalnya alkana lain, dietil eter atau benzena. kelarutan itu disebabkan oleh gaya tarik van der waals antara pelarut dan zat terlarut. Alkana tidak larut dalam air. semua alkana lebih ringan dari air, suatu fakta yang ,udah diingat karena benzena dan minyak motor (yang terutama adalah alkana) mengapung diatas air. (Fessenden,1986 : 102)

        Karena sifat molekulnya yang non polar, alkana memiliki titik didih lebih rendah daripada kebanyakan senyawa organik dan gaya tarik antar molekulnya juga rendah. Interaksi yang terjadi diantara molekul-molekul alkana adalah gaya tarik van der waals. Interaksi ini juga menyebabkan titik didih alkana meningkat dengan bertambah panjangnya rantai dan menurun jika rantainya bercabang atau bentuknya lebih menyerupai bola. (Yuni Fatisa, 2014 : 45)

Amati video berikut ini !!!



   E.   SUMBER DAN KEGUNAAN HIDROKARBON
a.       Sumber dan kegunaan alkana
Alkana tidaklah asing dalam kehidupan kita sehari-hari. Alkana merupakan komponen utama dari gas alam dan minyak bumi.
Kegunaan alkana dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut.(Aas Saidah dan Michael Purba, 2014 : 16)

1)      Bahan bakar, misalnya elpiji, kerosin, bensin, dan solar.


( Gas Elpiji )
http://cdn2.tstatic.net/bali/foto/bank/images/elpiji-3-kg_20150924_144235.jpg

2)   Pelarut. Berbagai jenis hidrokarbon, seperti petroleum eter dan nafta, digunakan sebagai pelarut dalam industri dan pencucian kering (dry cleaning).
( Eter )
https://s4.bukalapak.com/img/4816442972/w1000/MERCK_100867_Diisopropil_eter_cap_25_L_Diisopropyl_ether.png

3)    Sumber hidrogen. Gas alam dan gas potroleum merupakan sumber hidrogen dalam industri, misalnya industri amonia  dan pupuk.


( Pupuk )
http://saburaijuakab.go.id/saprodi/images/urea.jpg

4)    Pelumas. Pelumas adalah alkana suku tinggi (jumlah atom karbon tiap molekulnya cukup besar, misalnya C18H38.
( Pelumas )
http://www.suryamasgemilang.com/pic/Fungsi-pelumas_2-56.jpg

5)     Bahan baku untuk senyawa organik lain. Minyak bumi dan gas alam merupakan bahan baku utama untuk sintesis berbagai senyawa organik seperti alkohol, asam cuka, dan lain-lain.
( Cuka )
https://m.majushop.com/image?id=lCPt3G09WjzcWgY2s6W7iBWvcBYVJVy0LTRToazPOkA%3D&option=1&t=1537709968

6)     Bahan baku industri. Berbagai produk industri seperti plastik, detergen, karet sintesis, dan obat gosok, dibuat dari minyak bumi atau gas alam.
( Detergen )
http://www.tuquh.com/image/cache/data/Daia_Detergen_Pu_50eb88520ad2b-500x500.jpg

b.      Sumber dan kegunaan alkena
         Dalam industri, alkena dibuat dari alkana melalui pemanasan dengan katalis. Proses tersebut dinamakan perengkahan (cracking). Alkena, khususnya suku-suku rendah, adalah bahan baku industri yang sangat penting, misalnya untuk membuat plastik, karet sintesis, dan alkohol. (Aas Saidah dan Michael Purba, 2014 : 20)

c.       Sumber dan kegunaan alkuna   
       Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis penting hanyalah etuna (C2H2). Nama lain etuna adalah asetilena. Dalam industri, asetilena dibuat dari metana melalui pembakaran tak sempurna.
       Dalam jumlah sedikit, asetilena dapat dibuat dari reaksi batu karbid (kalsium karbida) dengan air.
       Pembuatan gas karbid dari batu karbid ini digunakan oleh tukang las (las karbid). Jika Anda perhatikan, gas karbid berbau tidak sedap. Namun, sebenarnya gas asetilena murni tidaklah berbau busuk bahkan sedikit harum. Bau busuk itu terjadi karena gas asetilena dibuat dari batu karbid yang tidak murni, tetapi mengandung campuran, diantaranya gas fosfin (PH3) yang berbau tidak sedap. Perlu Anda ketahui bahwa gas fosfin juga bersifat racun, jadi ada untungnya gas ini berbau tidak sedap sehingga orang akan menghindarinya. (Aas Saidah dan Michael Purba, 2014 : 22)

Amati video berikut ini !!!



0 komentar:

Posting Komentar

masukan komentar anda