Fatisa, Yuni. 2014. Kimia Organik 1. Pekanbaru :Kreasi Edukasi
Goldberg, David E. 2008. Kimia untuk Pemula Edisi Ketiga. Jakarta :Erlangga
Petrucci, Harwood,Herring.2007. Kimia Dasar Prinsip-prinsip dan Aplikasi
Modern Edisi Kesembilan- Jilid 3.Jakarta : Erlangga
Rahardjo, Budi Sentot. 2014. Kimia Berbasis Eksperimen untuk Kelas XI SMA dan MA Kelompok Peminatan
dan Ilmu Alam. Solo : Platinum
Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Jakarta :Erlangga
Saidah,
Aas dan Michael Purba. 2014. Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa untuk
SMK/MAK Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Sunarya, Yayan. 2011. Kimia Dasar 2. Bandung :Yrama Widya
Sutresna, N dan Astri Putri Perdana. 2014. Kimia untuk Kelas XI SMA Kelompok Peminatan
dan Ilmu-ilmu Alam Berdasarkan Kurikulum 2013. Bandung : Grafindo Media
Pratama
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar Jilid 3. Bandung :ITB
Senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua
ikatan karbon-karbonnya merupakan ikatan tunggal
Alkena
Senyawa hidrokarbon rantai terbuka yang memiliki ikatan
rangkap dua
Alkuna
Senyawa hidrokarbon rantai terbuka yang memiliki ikatan
rangkap tiga
Aromatik
Rantai hidrokarbon lingkar yang memiliki ikatan
Atom karbon kuartener
Atom karbon yang mengikat empat atom karbon lainnya
secara langsung
Atom karbon primer
Atom karbon yang mengikat satu atom karbon lainnya secara
langsung
Atom karbon sekunder
Atom karbon yang mengikat dua atom karbon lainnya secara
langsung
Atom karbon tersier
Atom karbon yang mengikat tiga atom karbon lainnya secara
langsung
Deret homolog
Deret senyawa yang masing-masing anggotanya berbeda dari
anggota berikutnya oleh penyisipan gugus -CH2- dalam molekul.
Hidrokarbon
Senyawa organik yang tersusun hanya atas karbon dan
hidrogen dalam berbagai nisbah
Isomer
Dua senyawa atau lebih yang senyawanya mempunyai susunan
molekul yang sama, tetapi struktur berlainan, karena itu sifatnya berlainan.
Senyawa organik
Senyawa yang terdiri atas karbon dan hidrogen, umumnya
polar, dengan atau tanpa oksigen, nitrogen, atau unsur lain, kecuali pada
senyawa yang karbonnya tidak memainkan peranan penting, seperti dalam karbonat.
Sifat fisis
hidrokarbon mencakup keadaan fisik zat, seperti wujud, titik leleh dan titik
didih, warna, aroma, dan kekentalan. Adapun pembahasan tentang sifat fisis
senyawa hidrokarbon adalah sebagai berikut.
1.Titik cair dan titik didih
Titik leleh, titik didih, dan massa jenis alkana,
alkena, dan alkuna meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah atom karbon
dalam molekul. Pada suhu kamar (25°C), C1-C4 berwujud
gas, suku-suku berikutnya berwujud cair, sedangkan suku-suku tinggi (mulai dari
C18H38) berwujud padat.
Diantara senyawa-senyawa yang berisomer, ternyata
isomer bercabang mempunyai titik leleh dan titik didih yang lebih rendah. (Aas Saidah dan Michael Purba, 2014 : 30)
Tabel 1.7 data titik leleh dan titik didih beberapa
isomer senyawa.
2.Kelarutan dalam air
Semua hidrokarbon sukar larut dalam air.
Senyawa-senyawa tersebut lebih mudah larut dalam pelarut yang nonpolar seperti
tetraklorometana (CCl4). Karena non polar, alkana larut dalam pelarut non polar atau sedikit polar seperti misalnya alkana lain, dietil eter atau benzena. kelarutan itu disebabkan oleh gaya tarik van der waals antara pelarut dan zat terlarut. Alkana tidak larut dalam air. semua alkana lebih ringan dari air, suatu fakta yang ,udah diingat karena benzena dan minyak motor (yang terutama adalah alkana) mengapung diatas air. (Fessenden,1986 : 102)
Karena sifat molekulnya yang non polar, alkana memiliki titik didih lebih rendah daripada kebanyakan senyawa organik dan gaya tarik antar molekulnya juga rendah. Interaksi yang terjadi diantara molekul-molekul alkana adalah gaya tarik van der waals. Interaksi ini juga menyebabkan titik didih alkana meningkat dengan bertambah panjangnya rantai dan menurun jika rantainya bercabang atau bentuknya lebih menyerupai bola. (Yuni Fatisa, 2014 : 45) Amati video berikut ini !!!
E.SUMBER
DAN KEGUNAAN HIDROKARBON
a.Sumber dan kegunaan alkana
Alkana tidaklah asing dalam kehidupan kita
sehari-hari. Alkana merupakan komponen utama dari gas alam dan minyak bumi.
Kegunaan alkana dalam kehidupan sehari-hari antara
lain sebagai berikut.(Aas Saidah dan Michael Purba, 2014 : 16)
1)Bahan bakar, misalnya elpiji, kerosin,
bensin, dan solar.
5)Bahan baku untuk senyawa organik lain.
Minyak bumi dan gas alam merupakan bahan baku utama untuk sintesis berbagai
senyawa organik seperti alkohol, asam cuka, dan lain-lain.
Dalam industri, alkena dibuat dari alkana melalui pemanasan
dengan katalis. Proses tersebut dinamakan perengkahan (cracking). Alkena, khususnya suku-suku rendah, adalah bahan baku
industri yang sangat penting, misalnya untuk membuat plastik, karet sintesis,
dan alkohol. (Aas Saidah dan Michael Purba, 2014 : 20)
c.Sumber dan kegunaan alkuna
Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis penting
hanyalah etuna (C2H2). Nama lain etuna adalah asetilena. Dalam industri, asetilena
dibuat dari metana melalui pembakaran tak sempurna.
Dalam jumlah sedikit, asetilena dapat dibuat dari
reaksi batu karbid (kalsium karbida) dengan air.
Pembuatan gas karbid dari batu karbid ini digunakan
oleh tukang las (las karbid). Jika Anda perhatikan, gas karbid berbau tidak
sedap. Namun, sebenarnya gas asetilena murni tidaklah berbau busuk bahkan
sedikit harum. Bau busuk itu terjadi karena gas asetilena dibuat dari batu
karbid yang tidak murni, tetapi mengandung campuran, diantaranya gas fosfin (PH3)
yang berbau tidak sedap. Perlu Anda ketahui bahwa gas fosfin juga bersifat
racun, jadi ada untungnya gas ini berbau tidak sedap sehingga orang akan
menghindarinya. (Aas Saidah dan Michael Purba, 2014 : 22) Amati video berikut ini !!!